Dari Jalanan ke Puncak Dunia: Kisah Inspiratif Lei Jun dan Xiaomi
Pada tahun 2011, sebuah video sederhana memperlihatkan seorang pria dengan penuh semangat turun ke jalan, menawarkan ponsel kepada orang-orang yang lewat. Pria itu bukan sales biasa. Ia adalah Lei Jun, pendiri Xiaomi—perusahaan teknologi yang kelak mengguncang dunia dengan produk-produk inovatif dan harga yang mengguncang pasar.
Video tersebut memperlihatkan bagaimana Lei Jun sendiri mengambil peran sebagai promotor, berdiri di jalanan, menunjukkan langsung keunggulan produk pertamanya: Xiaomi Mi 1. Tidak ada panggung megah, tidak ada influencer, tidak ada hype. Hanya seorang pendiri dengan tekad membara dan produk yang diyakininya bisa mengubah industri.
🔥 Awal Mula Xiaomi: Mimpi dan Tekad
Didirikan pada April 2010, Xiaomi lahir dari sebuah visi sederhana namun berani: membuat teknologi berkualitas tinggi dapat diakses oleh semua orang. Lei Jun dan tim kecilnya memulai perjalanan dari sebuah apartemen kecil di Beijing. Mereka percaya bahwa perangkat berkualitas tidak harus mahal, dan sistem distribusi harus dipangkas agar efisien.
Strategi "internet-first", penjualan langsung ke konsumen tanpa perantara, menjadi kekuatan utama Xiaomi. Dengan model bisnis ini, mereka mampu memangkas biaya distribusi dan pemasaran secara drastis, lalu mengalihkan fokus ke kualitas produk dan pengalaman pengguna.
📱 Xiaomi Mi 1: Produk Pertama yang Menjadi Fenomena
Ketika Mi 1 diumumkan, banyak yang skeptis. Siapa yang mau beli ponsel dari merek yang belum dikenal? Tapi Lei Jun tidak gentar. Ia percaya bahwa jika orang mencoba produknya sekali, mereka akan kembali. Ia benar.
Penjualan pertama Xiaomi menghasilkan 300.000 unit hanya dalam 34 jam. Produk mereka terjual habis secara daring. Tak butuh waktu lama, Xiaomi berubah dari startup tanpa nama menjadi pemain utama di industri smartphone Tiongkok.
🌍 Ekspansi Global dan Lini Produk
Setelah menaklukkan pasar domestik, Xiaomi mulai ekspansi ke India, Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika Latin. Mereka juga meluncurkan berbagai lini produk, dari smart TV, router, laptop, hingga perangkat IoT seperti lampu pintar, penyedot debu robotik, hingga smartwatch.
Dan Xiaomi tak berhenti di situ. Mereka kini masuk ke industri mobil listrik, dengan peluncuran SUV listrik Xiaomi SU7 yang langsung mencuri perhatian pasar dan meningkatkan nilai saham perusahaan secara signifikan.
💼 Dari Jalanan ke Forbes
Kini, pada tahun 2025, Forbes mencatat kekayaan Lei Jun mencapai US$35 miliar, menempatkannya sebagai orang terkaya kelima di Tiongkok. Sebuah pencapaian yang sangat jauh dari masa-masa ia berdiri di trotoar demi memperkenalkan produknya kepada publik.
Namun, Lei Jun tidak pernah melupakan akar perjuangannya. Ia kerap menyampaikan bahwa kesuksesan Xiaomi bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga soal kerendahan hati, kecepatan eksekusi, dan mendengarkan suara pengguna.
📚 Pelajaran dari Lei Jun untuk Generasi Muda
Perjalanan Lei Jun mengajarkan kita bahwa keberanian memulai, konsistensi, dan semangat melayani pengguna adalah fondasi sejati kesuksesan. Ia membuktikan bahwa seorang pemimpin tidak harus berada di balik meja besar, tetapi justru turun langsung, mendengar, berinovasi, dan memperjuangkan setiap produk seolah itu karya seni.
Dari trotoar Beijing ke daftar Forbes, Lei Jun dan Xiaomi telah menulis salah satu kisah paling inspiratif di era teknologi modern. Kisah yang mengingatkan kita bahwa dalam dunia yang penuh persaingan, semangat dan integritas tetap bisa membawa kita ke puncak.