This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

30 December 2024

Panduan Implementasi Generative Artificial Intelligence di Perguruan Tinggi

Mengintegrasikan Generative Artificial Intelligence (Generative AI) dalam pembelajaran di perguruan tinggi memerlukan pendekatan yang strategis dan bertanggung jawab. Berikut adalah panduan implementasi untuk memastikan teknologi ini memberikan manfaat optimal sambil meminimalkan risiko:

1. Evaluasi Kebutuhan Institusi
Sebelum mengadopsi Generative AI, perguruan tinggi perlu:
Mengidentifikasi kebutuhan spesifik: Apakah teknologi ini akan digunakan untuk pengajaran, penelitian, atau administrasi?
Melibatkan pemangku kepentingan: Dosen, mahasiswa, dan staf perlu diajak berdiskusi untuk memahami tantangan dan peluang yang dihadapi.
Menyusun tujuan yang jelas: Pastikan tujuan penggunaan Generative AI sesuai dengan visi dan misi institusi.

2. Pemilihan Teknologi yang Tepat
Pilih platform Generative AI yang sesuai dengan kebutuhan, seperti ChatGPT untuk pembuatan teks, DALL-E untuk desain visual, atau platform AI lainnya.
Pastikan teknologi yang dipilih memiliki fitur keamanan dan privasi yang memadai.
Gunakan teknologi yang mendukung kolaborasi, seperti aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan Learning Management System (LMS).

3. Pelatihan untuk Dosen dan Mahasiswa
Literasi teknologi: Berikan pelatihan kepada dosen dan mahasiswa tentang dasar-dasar Generative AI, termasuk cara kerja, manfaat, dan keterbatasannya.
Etika penggunaan: Edukasi pengguna mengenai pentingnya menjaga integritas akademik dan menghindari plagiarisme.
Studi kasus: Gunakan contoh nyata untuk menunjukkan cara penggunaan Generative AI dalam menyelesaikan tugas akademik atau riset.

4. Integrasi ke dalam Kurikulum
Mata kuliah khusus: Tambahkan materi tentang Generative AI ke dalam mata kuliah yang relevan, seperti teknologi informasi atau etika digital.
Proyek berbasis AI: Dorong mahasiswa untuk menggunakan Generative AI dalam proyek-proyek kreatif, penelitian, atau pemecahan masalah.
Penilaian adaptif: Sesuaikan metode evaluasi untuk menghargai kreativitas mahasiswa yang menggunakan Generative AI.

5. Pengembangan Kebijakan Internal
Perguruan tinggi harus menyusun kebijakan penggunaan Generative AI yang mencakup:
Panduan etis: Menentukan batasan penggunaan AI dalam tugas akademik, misalnya mengharuskan mahasiswa untuk menyebutkan jika menggunakan AI dalam pekerjaan mereka.
Privasi data: Melindungi data mahasiswa dan institusi yang digunakan dalam aplikasi Generative AI.
Pencegahan penyalahgunaan: Menetapkan sanksi untuk pelanggaran seperti plagiarisme otomatis atau penyalahgunaan teknologi.

6. Pengawasan dan Evaluasi
Monitoring penggunaan: Buat tim yang bertanggung jawab untuk mengawasi implementasi Generative AI di seluruh kampus.
Evaluasi berkala: Lakukan penilaian rutin untuk mengukur dampak Generative AI terhadap pembelajaran dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.
Umpan balik: Kumpulkan masukan dari dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan efektivitas penerapan.

7. Kolaborasi dengan Industri
Kemitraan strategis: Bekerjasama dengan penyedia teknologi Generative AI untuk pelatihan atau akses ke sumber daya terbaru.
Pemanfaatan tren: Ikuti perkembangan teknologi dan praktik terbaik di sektor pendidikan global.

8. Promosi Budaya Belajar yang Berkelanjutan
Dorong mahasiswa dan dosen untuk menjadikan Generative AI sebagai alat pendukung, bukan pengganti keterampilan manusia.
Ciptakan lingkungan pembelajaran yang mendorong kreativitas, berpikir kritis, dan kolaborasi.

Dengan panduan ini, perguruan tinggi dapat mengintegrasikan Generative AI secara efektif, memberikan nilai tambah bagi proses pembelajaran sekaligus menjaga etika dan integritas akademik. Implementasi yang terstruktur dan adaptif akan memastikan teknologi ini menjadi aset yang memperkuat pendidikan tinggi di masa depan.

https://dikti.kemdikbud.go.id/epustaka/122191/

Manfaat Penggunaan Generative Artificial Intelligence dalam Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi kecerdasan buatan, khususnya Generative Artificial Intelligence (Generative AI), telah membuka peluang baru di berbagai sektor, termasuk pendidikan tinggi. Generative AI, dengan kemampuannya untuk menghasilkan teks, gambar, hingga kode program, memberikan dampak positif yang signifikan dalam mendukung proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa manfaat utama penggunaan Generative AI di perguruan tinggi:

1. Peningkatan Efisiensi dalam Penyusunan Materi Pembelajaran
Generative AI memungkinkan dosen untuk menyusun materi pembelajaran dengan lebih cepat dan efisien. Teknologi ini dapat membantu dalam menghasilkan konten seperti presentasi, modul, atau kuis interaktif yang relevan dengan mata kuliah. Dengan demikian, dosen dapat lebih fokus pada kegiatan pengajaran dan interaksi dengan mahasiswa.

2. Personalisasi Pembelajaran untuk Mahasiswa
Salah satu keunggulan utama Generative AI adalah kemampuannya untuk menyediakan pengalaman belajar yang dipersonalisasi. AI dapat menganalisis kebutuhan dan kemampuan setiap mahasiswa, kemudian menghasilkan materi atau latihan yang sesuai. Hal ini membantu meningkatkan pemahaman dan keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar.

3. Peningkatan Kreativitas dalam Proses Pembelajaran
Generative AI dapat digunakan untuk mendorong kreativitas mahasiswa, misalnya dengan menghasilkan ide-ide proyek, desain, atau skenario studi kasus yang inovatif. Teknologi ini juga membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui simulasi atau skenario berbasis AI.

4. Meningkatkan Aksesibilitas Pembelajaran
Dengan Generative AI, konten pembelajaran dapat diubah ke dalam berbagai format, seperti teks yang disederhanakan, audio, atau video. Hal ini membuat pembelajaran lebih inklusif dan dapat diakses oleh mahasiswa dengan kebutuhan khusus atau yang memiliki gaya belajar yang berbeda.

5. Pendukung Penelitian Mahasiswa dan Dosen
Dalam konteks penelitian, Generative AI membantu mahasiswa dan dosen dalam menganalisis data, menyusun laporan, hingga menghasilkan ide-ide inovatif berdasarkan tren terbaru. AI juga dapat digunakan untuk membuat simulasi atau model yang mendukung proses penelitian.

6. Efisiensi dalam Penilaian dan Umpan Balik
Generative AI dapat digunakan untuk membantu dosen dalam mengevaluasi tugas mahasiswa dengan lebih cepat, seperti melalui analisis teks atau pengkodean otomatis. Selain itu, AI juga mampu memberikan umpan balik yang konstruktif kepada mahasiswa, membantu mereka memperbaiki kelemahan mereka secara efektif.

7. Persiapan Mahasiswa untuk Dunia Kerja Berbasis Teknologi
Dengan mengintegrasikan Generative AI dalam pembelajaran, mahasiswa dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja yang semakin mengadopsi teknologi berbasis AI. Mereka akan memiliki pemahaman praktis tentang cara kerja AI dan bagaimana teknologi ini dapat digunakan secara efektif dalam berbagai industri.

Penutup
Manfaat Generative AI dalam pembelajaran di perguruan tinggi sangatlah luas. Namun, implementasinya perlu dilakukan dengan bijak, mempertimbangkan etika dan dampak jangka panjangnya. Perguruan tinggi yang mampu memanfaatkan teknologi ini secara optimal akan mampu mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja yang dinamis.

https://dikti.kemdikbud.go.id/epustaka/122191/

Latar Belakang Munculnya Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence di Perguruan Tinggi

Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah membawa transformasi besar di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Salah satu inovasi terkemuka adalah Generative Artificial Intelligence (Generative AI), teknologi yang mampu menghasilkan konten seperti teks, gambar, suara, bahkan kode program secara otomatis berdasarkan data dan perintah tertentu.

Kemunculan teknologi ini memberikan peluang sekaligus tantangan bagi ekosistem pendidikan tinggi. Di satu sisi, Generative AI menawarkan solusi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pembelajaran, namun di sisi lain, teknologi ini juga menimbulkan isu etika, plagiarisme, dan potensi penyalahgunaan. Oleh karena itu, muncul kebutuhan mendesak untuk memberikan panduan yang terstruktur mengenai cara menggunakan Generative AI secara bijak dan bertanggung jawab di lingkungan pendidikan.

Tantangan yang Mendorong Munculnya Panduan
1. Peningkatan Ketergantungan pada Teknologi AI
Penggunaan teknologi AI yang semakin meluas, termasuk dalam tugas akademik seperti penulisan esai atau analisis data, mendorong perlunya pemahaman yang lebih baik tentang batasan dan potensi teknologi ini. Tanpa panduan yang jelas, penggunaan AI dapat mengurangi kemampuan kritis dan kreatif mahasiswa.
2. Isu Etika dan Integritas Akademik
Generative AI memunculkan isu seperti plagiarisme otomatis dan penggunaan konten yang dihasilkan AI tanpa pengakuan yang tepat. Hal ini dapat merusak prinsip-prinsip integritas akademik jika tidak diatur dengan baik.
3. Minimnya Literasi Teknologi di Kalangan Dosen dan Mahasiswa
Meskipun Generative AI memiliki potensi besar, banyak dosen dan mahasiswa belum memahami sepenuhnya cara kerja dan dampaknya terhadap proses pembelajaran. Panduan ini hadir untuk mengisi kesenjangan literasi teknologi tersebut.
4. Potensi Penyalahgunaan Teknologi
Tanpa regulasi dan pedoman yang jelas, Generative AI dapat digunakan untuk tujuan yang tidak sesuai, seperti pembuatan konten berbahaya, manipulasi data, atau tindakan akademik curang lainnya.

Tujuan Utama Panduan
Panduan ini dirancang untuk:
Memberikan arahan kepada dosen dan mahasiswa tentang penggunaan Generative AI yang etis dan efektif.

Mengintegrasikan Generative AI sebagai alat pembelajaran yang mendukung proses akademik tanpa mengurangi esensi dari usaha intelektual.

Mengidentifikasi potensi risiko dan memberikan langkah mitigasi untuk mencegah penyalahgunaan teknologi.

Mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan kebijakan internal terkait penggunaan AI yang sejalan dengan prinsip akademik.

Dengan panduan ini, perguruan tinggi diharapkan mampu mengadopsi teknologi Generative AI secara optimal, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai etika dan akademik yang mendasari sistem pendidikan. Panduan ini menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa kemajuan teknologi menjadi alat pendukung, bukan pengganti, dalam proses pembelajaran yang berkualitas.

https://dikti.kemdikbud.go.id/epustaka/122191/

20 December 2024

Pelaksanaan Monev Internal PKKM 2024 di Universitas Narotama

Universitas Narotama Surabaya, melalui instruksi Rektor dengan nomor 85/NR-R/03/XII/2024, akan mengadakan Monitoring dan Evaluasi Internal (Monev Internal) Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun 2024. Acara ini merupakan tindak lanjut dari surat Dirjen Dikti, Riset, dan Teknologi terkait laporan akhir PKKM 2024 dan Kerangka Acuan Kerja Monitoring dan Evaluasi.

Rincian Acara:
Hari/Tanggal: Kamis, 19 Desember 2024
Waktu: Pukul 13.00 WIB - selesai
Tempat: Ruang Rapat Gedung D, Universitas Narotama

Agenda: Monev Internal PKKM 2024

Instruksi ini ditujukan kepada pihak-pihak terkait yang tercantum dalam daftar lampiran, dengan tembusan kepada beberapa pihak penting, termasuk Ketua YPGP, Wakil Rektor, Direktur Keuangan, Kepegawaian, dan Pengembangan SDM, serta Plt. Kepala Bagian Sarana, Prasarana, dan Operasional.

Acara ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian pelaksanaan PKKM 2024 di Universitas Narotama, memastikan keselarasan dengan tujuan program, serta memberikan masukan untuk perbaikan ke depan. Partisipasi dari seluruh pihak yang diundang sangat diharapkan demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini.

komitmen Universitas Narotama dalam menjalankan program PKKM sesuai arahan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

11 December 2024

Cangkruk’an Edisi IoT: Kasta Tertinggi Ilmu IT

📢 Cangkruk’an Edisi IoT: Kasta Tertinggi Ilmu IT 📡
Banyak yang mengira belajar IoT hanya soal memprogram microcontroller. Faktanya, IoT adalah kombinasi luar biasa antara pemrograman, ilmu fisika, dan teknologi sensor. 🌐🔬

Kenapa harus ikut?
✔ Ngopi sambil belajar sesuatu yang keren
✔ Networking dengan teman-teman baru
✔ Santai tapi tetap penuh manfaat
✔ Siapa tahu dapat peluang kerja? 🚀

Detail Acara:
📅 Rabu, 18 Desember 2024
⏰ 18.00 WIB - selesai
📍 Kafetaria Univ. Narotama, Surabaya

Bersama narasumber inspiratif:
Moh. Noor Al Azam, S.Kom., M.MT
(Dosen Fasilkom Narotama)

✨ GRATIS! Jangan lewatkan kesempatan emas untuk mendalami dunia IoT dan memperluas wawasan Anda. Segera daftar melalui tautan di bawah ini atau scan QR code di poster!

Dukung acara ini bersama radneXt dan IndoCenter.

#InternetofThings #IoT #Cangkrukan #Networking #FreeEvent #LearningOpportunity

06 December 2024

Kunjungan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama ke SMK IPIEMS Surabaya: Wujud Pengabdian Kepada Masyarakat

Kunjungan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama ke SMK IPIEMS Surabaya: Wujud Pengabdian Kepada Masyarakat



Sebagai bagian dari upaya mendukung dunia pendidikan dan meningkatkan kualitas generasi muda, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama telah melakukan kunjungan ke SMK IPIEMS Surabaya dalam rangka kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kegiatan dan Materi yang Diajarkan
Dalam kegiatan ini, tim dosen dan anggota Himpunan Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (HIMA Fasilkom) membawakan sejumlah materi yang bermanfaat, antara lain:

  1. MS-Office (Word, Excel, dan lainnya):
    • Teknik dasar hingga lanjutan dalam mengoperasikan aplikasi perkantoran yang sangat penting untuk menunjang kebutuhan administrasi dan pekerjaan siswa di masa depan.
  2. Digital Invitation:
    • Pembuatan undangan digital menggunakan aplikasi desain yang kreatif dan praktis.
  3. Tips Hard Skills dan Soft Skills:
    • Materi motivasi yang mencakup pengembangan kemampuan teknis (hard skills) serta kemampuan interpersonal (soft skills), seperti manajemen waktu, komunikasi efektif, dan kerja sama tim.

Manfaat Kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk:

  • Meningkatkan kompetensi siswa SMK, baik dalam keterampilan teknis maupun non-teknis.
  • Membangun rasa percaya diri siswa dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.
  • Memberikan wawasan tentang teknologi terkini yang relevan dengan kebutuhan industri.

Komitmen Universitas Narotama
Melalui kegiatan ini, Universitas Narotama menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi secara langsung dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Kerja sama antara perguruan tinggi dan sekolah menengah ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang siap bersaing di era digital.

Penutup
Kunjungan ini merupakan salah satu wujud nyata dari tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam aspek Pengabdian Kepada Masyarakat. Semoga kegiatan ini membawa manfaat besar bagi siswa SMK IPIEMS Surabaya dan menjadi inspirasi untuk kolaborasi serupa di masa mendatang.

#PengabdianKepadaMasyarakat #FasilkomNarotama #SMKIPIEMS #KolaborasiPendidikan #UniversitasNarotama

03 December 2024

Pelatihan IoT bersama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama di SMKN 1 Surabaya

Pelatihan IoT bersama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama di SMKN 1 Surabaya

Pada kesempatan luar biasa ini, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama sukses mengadakan pelatihan Internet of Things (IoT) yang bertempat di SMKN 1 Surabaya. Acara ini merupakan kolaborasi yang apik antara dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer, bertujuan untuk memberikan wawasan dan keterampilan praktis kepada para siswa SMKN 1 Surabaya.

Mengapa Pelatihan IoT Ini Penting?

Di era digital seperti saat ini, teknologi IoT menjadi salah satu tren utama yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang. Pelatihan ini bertujuan untuk:

  1. Memperkenalkan konsep dasar IoT kepada siswa SMK.
  2. Memberikan pengalaman langsung dalam menggunakan teknologi IoT.
  3. Meningkatkan minat siswa terhadap inovasi teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri.

Pemateri dan Pendekatan Pembelajaran

Pelatihan ini dibawakan oleh dosen berpengalaman, Bapak Agung Widodo, S.T., M.T., yang dikenal dengan keahliannya di bidang teknologi dan inovasi. Selain itu, mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama turut berperan aktif dalam membantu praktik langsung, menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan interaktif.

Materi yang Diajarkan

Pelatihan ini mencakup:

  • Pengenalan IoT: Konsep dasar IoT dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
  • Praktik Langsung: Simulasi sederhana, seperti menghidupkan perangkat menggunakan sensor dan jaringan WiFi.
  • Diskusi Inovasi: Inspirasi untuk mengembangkan ide-ide kreatif di bidang IoT.

Antusiasme Peserta

Para siswa SMKN 1 Surabaya menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka bersemangat untuk memahami dan mencoba teknologi baru yang diperkenalkan, yang tentunya dapat memberikan bekal tambahan untuk masa depan mereka.

Kesimpulan

Pelatihan IoT ini adalah langkah nyata dalam mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan industri 4.0. Kolaborasi antara Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama dan SMKN 1 Surabaya membuktikan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan dapat menghasilkan dampak yang luar biasa.

💡 Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini!
#IoTTraining #FIKNarotama #SMKN1Surabaya #NarotamaBaru #NarotamaBaruJayaLuarBiasa