Meta Resmi Izinkan AI dalam Wawancara Coding — Akhir dari Era LeetCode?
Pada tahun-tahun terakhir, LeetCode telah menjadi simbol utama dalam persiapan wawancara kerja di bidang teknologi. Platform ini dipenuhi ribuan soal algoritma yang menguji logika, efisiensi, dan kemampuan problem solving kandidat. Namun, Meta (perusahaan induk Facebook, Instagram, WhatsApp) baru saja mengguncang dunia rekrutmen dengan kebijakan baru yang berani:
Menggunakan AI dalam wawancara coding tidak lagi dianggap sebagai kecurangan.
Dari InterviewCoder ke Kebijakan Baru
Kebijakan ini muncul tak lama setelah developer Chungin Lee menciptakan sebuah alat AI bernama InterviewCoder, yang mampu menyelesaikan soal LeetCode-style secara mandiri. Tak main-main, alat ini bahkan berhasil mendapatkan tawaran kerja dari perusahaan teknologi papan atas.
Alih-alih memblokir pendekatan ini, Meta justru mengambil langkah sebaliknya: merangkul kenyataan bahwa AI kini menjadi bagian dari proses kerja sehari-hari developer.
Mengapa Meta Melakukan Ini?
Meta menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan untuk membuat proses wawancara lebih mencerminkan lingkungan kerja nyata para engineer. Di dunia nyata, developer:
- Membaca dokumentasi,
- Menggunakan AI assistant seperti GitHub Copilot,
- Berkolaborasi membangun produk, bukan sekadar memecahkan teka-teki algoritma.
Dengan demikian, mengizinkan bantuan AI dalam wawancara justru mendekatkan proses seleksi ke realitas pekerjaan.
Format Wawancara yang Mulai Berubah
Perusahaan teknologi lain juga mulai menguji pendekatan baru yang lebih praktikal dan produktif:
1. Membangun Komponen Software Nyata
Alih-alih soal algoritma, kandidat diminta mengembangkan fitur nyata dari produk, seperti API atau UI.
2. Spesifikasi Longgar, Seperti di Dunia Nyata
Instruksi tidak terlalu ketat, melainkan menyerupai briefing pekerjaan: “Bangun sistem X dengan constraint Y dan waktu Z.”
3. Penekanan pada Reasoning dan Desain
Alih-alih solusi optimal, fokusnya ada pada logika, pemikiran desain, dan trade-offs yang dipilih kandidat.
4. Penggunaan AI Diperbolehkan
Dalam batas wajar, tools seperti GitHub Copilot dapat digunakan — karena memang begitulah developer bekerja saat ini.
Akhir dari LeetCode?
Apakah ini berarti LeetCode akan mati?
Tidak sepenuhnya. Latihan algoritma masih relevan, terutama untuk mengasah logika dasar dan efisiensi kode. Namun, dominasi mutlak LeetCode dalam rekrutmen teknikal mungkin sudah berakhir. Yang dinilai kini bukan sekadar kecepatan menyelesaikan soal, tapi kemampuan berpikir sebagai engineer profesional.
Kesimpulan: Era Baru Rekrutmen Teknologi
Langkah Meta ini bisa menjadi pemicu gelombang perubahan besar di industri. Jika perusahaan mulai memprioritaskan realisme dan kemampuan kolaboratif, maka pelamar pun harus menyesuaikan diri:
- Perkuat skill membangun proyek nyata
- Pahami produk dari sisi desain dan pengguna
- Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan alat curang
Meta mungkin saja baru membuka pintu, tapi jelas sekali: masa depan wawancara coding tidak akan lagi sama.
Bagaimana pendapatmu? Apakah ini langkah maju atau berisiko? Apakah kamu siap menyambut era wawancara berbasis AI ini?
Tulis di kolom komentar atau bagikan jika kamu setuju ini adalah perubahan yang kita butuhkan.
#meta #wawancara #fasilkomnarotama
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.