Tidak Menyerah pada Orang Lain


LEADERSHIP: Tidak Menyerah pada Orang Lain – Semangat Mahasiswa FASILKOM

“Ambition is refusing to quit on ourselves. Leadership is refusing to quit on others.” – Simon Sinek

Di tengah kesibukan kuliah, tugas, dan kegiatan organisasi, kadang kita merasa lelah, bahkan ingin menyerah. Namun di balik setiap tantangan, selalu ada ruang untuk tumbuh — bukan hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai pemimpin. Di sinilah makna leadership hadir dengan kuat: bukan tentang menjadi yang paling hebat, tapi tentang tidak menyerah pada orang lain.

Sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama, kita bukan hanya dituntut untuk cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental dan sosial. Dunia teknologi berkembang cepat. Setiap hari kita ditantang untuk memahami logika, membangun sistem, dan memecahkan masalah kompleks. Namun, leadership justru dibentuk bukan hanya di dalam lab atau kelas, tapi dalam bagaimana kita memperlakukan satu sama lain.

Seorang pemimpin sejati tidak selalu berada di posisi tertinggi. Dia bisa saja teman satu tim yang tetap sabar ketika rekannya lambat, atau ketua panitia yang percaya bahwa anggotanya bisa berkembang, meskipun pernah gagal. Leadership adalah tentang bertahan untuk orang lain — percaya bahwa setiap orang punya potensi, dan kita tidak boleh menyerah pada mereka.

Bayangkan jika setiap mahasiswa FASILKOM menjadikan leadership sebagai bagian dari karakter mereka. Akan tercipta lingkungan yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga suportif. Kita akan saling mendorong untuk maju, bukan saling menjatuhkan. Kita akan membangun ekosistem belajar yang sehat, kolaboratif, dan siap menghadapi tantangan dunia nyata.

Di sinilah peran penting leadership mindset dalam kehidupan kampus. Tidak semua dari kita harus menjadi ketua BEM atau pemimpin organisasi, tapi setiap dari kita bisa memilih untuk tidak menyerah pada sesama. Mungkin itu dalam bentuk mengajak teman belajar bersama, membantu proyek teman yang stuck, atau sekadar hadir untuk mendengarkan.

Jadi, ketika kamu merasa "cukup hanya fokus pada diriku sendiri," ingatlah: ambisi membawamu maju, tapi leadership membawamu bersama orang lain — dan itu jauh lebih kuat.

Mari kita bangun FASILKOM Narotama dengan semangat kolaborasi, ketekunan, dan kepemimpinan yang tumbuh dari hati. Karena pemimpin bukan mereka yang sempurna, tapi mereka yang tidak pernah menyerah untuk membantu orang lain menjadi lebih baik.

#leadership

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.